cover
Contact Name
Chairunisa Ayu Saputri
Contact Email
jurnalmedfarm@gmail.com
Phone
+6287859041641
Journal Mail Official
jurnalmedfarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Batoro Katong No. 32 Ponorogo
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
ISSN : 23548487     EISSN : 27159957     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal MEDFARM merupakan terbitan dari lembaga jurnal dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Akademi Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri Ponorogo. Topik atau pembahasan dari Jurnal MEDFARM lebih terfokus pada bidang Farmasi, Obat Tradisional, Makanan, Minuman dan Kesehatan
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN" : 5 Documents clear
UJI MUTU JENANG KETAN DENGAN PENGAWET NATRIUM BENZOAT DAN TEKNIK PENGOLAHAN TERHADAP KETAHANAN PRODUK SELAMA DUA PULUH LIMA HARI Ulfa Nur Maa’idah
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v8i1.10

Abstract

Latar Belakang : Olahan jenang ketan yang beredar di pasaran belum menggunakan takaran bahan pengawet sesuai dengan peraturan BPOM No. No.36 Tahun 2013. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan berbagai uji coba guna menemukan teknik pengolahan jenang ketan yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan, yang sebelumnya telah melakukan berbagai teknik pembuatan jenang ketan. Kemudian dipilih satu percobaan yang menghasilkan produk jenang ketan yang bertahan selama duapuluh lima hari berdasarkan pengamatan secara organoleptis. Tujuan : Untuk membuktikan bahwa teknik pembuatan jenang ketan dinyatakan layak, bukan hanya dari segi pengamatan organoleptis, namun juga di kuatkan dari hasil penelitian ALT dan AKK produk jenang ketan tersebut. Variasi pengamatan dari penelitian ini, terdiri dari dua cara teknik pengolahan yaitu dengan cara dikukus pada hari keenam dan cara tidak dikukus. Penelitian ini memadukan antara pemilihan teknik pengolahan pencampuran bahan-bahan pembuatan jenang ketan dan tambahan pengawet natrium benzoat sebesar 500 mg/kg bahan pada jenang ketan sehingga produk mampu bertahan selama duapuluh lima hari. Metode : Sampel yang digunakan olahan jenang ketan dengan takaran pengawet natrium benzoat 650mg diambil secara propotiorne stratified random sampling. Hasil : Kesimpulan dari penelitian ini bahwa uji organoleptis jenang ketan dapat bertahan selama duapuluh lima hari. Hasil uji ALT tidak memenuhi persyaratan dan hasil uji AKK memenuhi persyaratan sesuai dengan PERKA BPOM Nomor HK 00.06.1.52.4011 Tahun 2009. Simpulan dan saran : Hasil uji dari produk jenang ketan, yang sebelumnya melalui uji coba teknik pembuatan jenang ketan dengan penambahan pengawet Natrium Benzoat (500mg/kg bahan) berdasarkan PERKA BPOM Nomor HK. 00.06.1.52.4011 Tahun 2009, dapat dinyatakan sebagai teknik yang cukup baik dengan ketahanan produk hingga 25 hari berdasarkan hasil dari uji organoleptis, uji ALT dan uji AKK. Dapat dinyatakan bahwa pengawet Natrium Banzoat dengan takaran 500mg/kg bahan, efektif sebagai pengawet pada jenang ketan, asalkan di olah dengan teknik yang tepat dalam proses pembuatannya.
FORMULASI DAN KARAKTERISASI HIDROGEL EKSTRAK DAUN DADAP SEREP (Erythrina folium) DALAM BENTUK PLESTER SEBAGAI PENURUN DEMAM Wahyuni Wahyuni; Ulfa Nur Maa’idah
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v8i1.11

Abstract

Latar belakang: Demam merupakan keadaan dimana suhu tubuh lebih dari 37.5oC, demam juga dapat menjadi manifestasi klinis awal dari suatu infeksi tertentu. Usaha-usaha mengatasi demam diawali dengan pengobatan sendiri yaitu dengan pengobatan simptomatis. Tanaman dadap serep merupakan tanaman yang meneliti banyak khasiat sebagai obat tradisional, namun tanaman ini hanya dapat kita jumpai diwilayah tertentu. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ekstrak daun dadap serep (Erythrina folium) dapat menurunkan suhu demam ketika diformulasikan dalam bentuk hidrogel. Metode: Populasi pada penelitian ini adalah hidrogel ekstrak daun dadap serep. Penelitian ini dilakukan dengan membuat tiga formula hidrogel ekstrak daun dadap serep dengan komposisi setiap 30 g sediaan mengandung ekstrak daun dadap serep F1 untuk 2,5 g; F2 untuk 5 g, dan F3 untuk 10 g. Dari ketiga formula ini dianalisa sifat fisik hidrogel untuk melihat karakterisasi dari hidrogel yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji homogenitas dan uji penurunan suhu pada hewan uji mencit. Hasil: Hasil penelitian dari ketiga formula hidrogel ekstrak daun dadap serep yaitu F1, F2 dan F3 memiliki karakterisasi yang sama yaitu bentuk semi solid, bau khas dan warna hijau, pH hidrogel yaitu 6,0-6,5, viskositas 170.000-236.000 cP dan homogen. Pada uji penurunan suhu dengan hewan uji mencit efektif pada formula F2 dan F3 yaitu hidrogel ekstrak daun dadap serep dengan komposisi setiap 30 g sediaan mengandung ekstrak daun dadap serep 5 g dan 10 g. Simpulan dan saran: Formulasi hidrogel ekstrak memiliki karakterisasi yang berbeda-beda. Dari ketiga formulasi hidrogel ekstrak daun dadap serep yang dapat menurunkan suhu efektif adalah F2 dan F3
PENETAPAN KADAR ETANOL PADA ARAK JOWO YANG BEREDAR DI WILAYAH PONOROGO PADA BULAN JANUARI–MARET 2019 DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS Yaya Sulthon Aziz
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v8i1.12

Abstract

Latar belakang: Terdapat beberapa kasus terkait penyalahgunaan minuman keras Arak Jowo di Kabupaten Ponorogo. Saat ini banyak masyarakat sekitar yang menyalahgunakan dengan mengoplos minuman keras dengan berbagai macam jenis minuman lainnya, hingga memakan korban jiwa. Tujuan: untuk mengetahui kadar etanol pada arak jowo. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling di Polres Ponorogo. Metode: Penetapan kadar etanol dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Gas dengan hasil optimasi yaitu suhu awal 50oC kemudian ditahan 5 menit dan ditingkatkan suhu sebanyak 200oC dengan waktu final 25 menit, suhu injektor yang digunakan 260oC dan suhu detektor 300oC. Senyawa yang digunakan sebagai standart internal adalah n-propanol. Hasil: Pada sampel arak jowo yang diperoleh dari Polres Ponorogo mengandung etanol dengan hasil penetapan kadar etanol dari sampling sejumlah 3 botol diperoleh kadar sebanyak 42,84%, 38,77% dan 35,31%. Simpulan dan saran: Pada arak jowo mengandung etanol yang cukup besar. Perlu dilakukan penetapan kadar untuk senyawa lain yang terdapat pada Arak Jowo yang beredar di Kabupaten Ponorogo sehingga dapat diketahui prosentase kadarnya.
PEMERIKSAAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) DAN MOST PROBABLE NUMBER (MPN) BAKTERI Escherichia coli PADA ES BATU BALOK DAN ES BATU KRISTAL Iklila Zahra
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v8i1.13

Abstract

Latar belakang: Es batu banyak digunakan oleh masyarakat. Es batu yang ada di pasaran belum tentu aman untuk dikonsumsi yang kualitasnya rendah dan terdapat banyak bakteri salah satunya yaitu bakteri Escherichia coli.Bakteri Escherichia coli ini dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare, mual dan muntah.Maka dari itu, perlu dilakukan pemeriksaan kualitas es batu berdasarkan segi mikrobiologi. Tujuan: untuk melihat nilai Angka Lempeng Total dan Most Probable Number bakteri Escherichia coli pada es batu balok dan es batu kristal sesuai dengan SNI 7388:2009. Metode: Sampel Es Batu berasal dari Ponorogo diambil menggunakan metode Purposive sampling . uji kualitatif berupa ALT dan kuantitatif berupa MPN. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan hasil Angka Lempeng Total pada sampel Es Batu Balok adalah 4511,67 koloni/ml dan pada sampel es Batu Kristal adalah 3378,33 koloni/ml. Dari hasil tersebut Angka Lempeng Total untuk sampel Es Batu balok dan Es Batu Kristal memenuhi syarat. Most Probabel Number bakteri Escherichia coli pada es batu balok adalah 31 koloni/gdan es batu kristal adalah 7 koloni/g. Dari hasil tersebut Most Probable Number pada sampel tidak memenuhi syarat berdasarkan SNI 7388:2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan yaitu ALT 1 x 10-4 koloni/g dan MPN <3/g. Simpulan dan saran: Es batu yang beredar di Ponorogo sebagian besar belum memenuhi persyaratan dan diharapkan untuk pembuat lebih memperhatikan bahan dan proses pembuatan es batu, serta untuk konsumen lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi.
UJI CEMARAN MIKROBA PADA INFUS SESUDAH PAKAI DENGAN METODE ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) DAN ANGKA KAPANG KHAMIR (AKK) DI RUMAH SAKIT “Y” DI PONOROGO “ Charlis Palupi
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v8i1.14

Abstract

Latar belakangInfus sesudah pakai adalahsisa infus yang telah dipakai oleh pasien dengan cara memasukkan suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui rute intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Selain itu pengelolaan infus sesudah pakai yang kurang tepat dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan pasien dan pegawai lainnya. Tujuan: Untuk mengetahui adanya cemaran mikroba dan jumlah cemaran mikroba pada infus sesudah pakai di rumah sakit “Y” di Ponorogo. Metode: Sampel infus bekas pakai yang diambil di rumah sakit “Y” di Ponorogo secara purposive sampling. Pengujian mikroba menggunakan Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) sedangkan Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik Standart Deviasi.Hasil Berdasarkan hasil penelitian, Nilai Angka Lempeng Total pada infus sesudah pakai adalah 2,25 x 102koloni/ml atau 225 koloni/ml dan Nilai Angka Kapang Khamir 1,5 x 101koloni/ml atau 15 koloni/ml. Simpulan dan saran : Infus sesudah pakai yang digunakan pada penelitian ini mengalami pencemaran mikroba dan jamur dan diharapkan harus lebih diperhatikan cara penanganan limbah medis lebih lanjut agar tidak membahayakan petugas, penderita, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar rumah sakit.

Page 1 of 1 | Total Record : 5